Pages

Senin, 24 Juni 2013

AFLATOKSIN PADA AYAM PETELUR

Penyebab
  • Aspergillus flavus
  • Menghasilkan metabolit sekunder berupa aflatoksin
  • Aflatoksin ini bersifat immunosupressant
  • Aflatoksin memiliki 4 jenis ( B1 - B2 - G1 - G2 )
  • Jenis B1 yang paling toxigenik dan karsinogenik
  • Aflatoksin ini sering mengkontaminasi bahan baku pakan ( jagung, gandum, bekatul, bungkil kedelai (BKK), corn gluten meal, DDGS )
  • Kadar minimal aflatoksin 50 ppb dalam bahan baku pakan ( 1 ppm setara dengan 1000 ppb )
Sifat Jamur
      Jamur ini akan mudah tumbuh pada kondisi :
  1. Kadar air 14 % atau lebih dalam bahan baku pakan
  2. Suhu berkisar 20 - 30oC
  3. Kelembaban relatif tinggi diatas 80 %
  4. Kondisi penyimpanan yang buruk
  5. Aflatoksin dimetabolisme di hati
Umur terserang : starter - grower - layer
  • Morbiditas : 100 %
  • Mortalitas  : 25 - 50 %
Masa inkubasi : 4 - 10 hari

Penularan 
      1. Sumber Penularan
          ~ Bahan baku pakan yang terkontaminasi aflatoksin
   
      2. Proses berpindahnya aflatoksin ke tubuh ayam
          ~ Pakan ayam yang terkontaminasi termakan oleh ayam sehat
          ~ Toksin yang terhirup oleh ayam sehat

Gejala Klinis
  1. Kesulitan bernafas ( ayam ter-engah2 )
  2. Kehilangan nafsu makan
  3. Paralisa
  4. Penurunan produksi telur ( kualitatif dan kuantitatif )
Post Mortem
  1. Hati bengkak ( banyak dikelilingi lemak ) dan pucat
  2. Ulcerasi pada ventrikulus
  3. Tuberkel pada hati berwarna abu - abu kehijauan
  4. Nodul kaseus di paru - paru
  5. Limpa dan pankreas membesar
Penanganan Kasus Saat ini

     1. Terapi Causatif ( penyebab )
  • Membuang ransum yang terkontaminasi jamur dengan konsentrasi tinggi, mengingat mikotoksin ini sifatnya sangat stabil.
  • Penambahan toxin binder ( pengikat mikotoksin ) seperti zeolit, bentonit, hydrate sodium calcium aluminosilicate ( HSCAS ) atau ekstrak dinding sel jamur. Antioksidan, seperti butyrated hidroxy toluene ( BHT ).
  • Mold inhibitor ( penghambat pertumbuhan jamur ), seperti asam organik atau garam dari asam organik tersebut. Asam Propionat merupakan mold inhibitors yang sering digunakan
      2. Terapi Supportif
  • Suplementasi vitamin, terutama vitamin larut lemak ( A, D, E, K ), asam amino ( metionin dan penilanin ) maupun meningkatkan kadar protein dan lemak dalam ransum.


Sumber : Diskusi penyakit pada tanggal 23 April 2013 di Satwa Unggul oleh Drh. Sri Yunani Wijayanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar